Budaya
hedonis telah merasuk dan merusak tatanan karakter insan terdidik di Tanah Air.
Tidak heran kini semakin jarang terdengar percakapan akademis di lingkungan
mahasiswa. Percakapan mereka lebih didominasi masalah fashion, sinetron dan
film terbaru, serta aneka bentuk hedonisme lainnya. Mahasiswa lebih suka
memberikan apresiasi pada kegiatan hiburan ketimbang aksi seminar dan
penelitian ilmiah.
Orientasi
hidupnya cenderung untuk hal-hal yang saat ini bisa dirasakan tanpa memikirkan
hal-hal yang akan datang. Visi hidup yang terlampau rendah inilah bekal para
mahasiswa saat ini, tidak heran dari sinilah terbentuk individu yang orientasi
hidupnya hanya kesenangan saja. Mereka akan menghabiskan waktu dan tenaga untuk
hal-hal yang bisa memuaskan diri mereka sendiri.
Sejatinya
ide-ide segar mahasiswa adalah pilar utama kemajuan negara, namun jika pilar
utama itu terdistorsi paham hedonis maka bisa ditembak apa hasilnya nanti.
Kondisi kritis yang menuntut pemikiran dan refleksi
masing-masing pribadi mahasiswa. Saatnya mahasiswa memperkokoh visi hidup,
menolak paham yang merusak karakter dan masa depan. Jangan biarkan kita menjadi
budak hedonisme. Jangan biarkan kita sebagai panji penopang bangsa tinggal
gelar saja. Jangan sampai kita kehilangan gaung untuk menyuarakan perubahan
bagi bangsa hanya karena kenikmatan sesaat.