Alkitab sepenuhnya saya percayai sebagai Firman Allah. Setelah menerima Kristus secara pribadi tanpa ragu saya melandaskan seluruh kehidupan saya dengan penuh keyakinan kepada Firman Allah. Alkitab saya pahami sebagai Firman Allah yang tertulis dalam bahasa manusia, berlatarbelakangkan kebudayaan manusia. Namum meskipun ditulis oleh manusia yang sejak kejatuhannya dikuasai dosa, Alkitab tidak bersalah dan sepenuhnya sempurna dan final oleh karena Allah yang Mahakuasa melindungi dan menuntun manusia dalam penulisanya.
Ditulis oleh manusia tapi bukan berarti berasal dari pikiran manusia itulah Alkitab, berisi pikiran, kehendak, peringatan, perintah dan janji berkat Allah kepada manusia. Alkitab adalah kumpulan buku sepenuhnya pikiran Allah yang memakai manusia. Alkitab adalah firman Allah yang seluruhnya diilhamkan oleh Allah sendiri, bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan yang berkuasa mendidik orang kepada kebenaran sejati (2 Tim 3:16).
Manusia tidak mungkin bahkan tidak terbayangkan bisa mengenal Allah yang tidak terbatas
Hanya melalui Alkitab saja manusia bisa mengenal Firman Allah yang hidup yaitu Yesus Kristus yang menjadi pusat perhatian dari PL hingga PB. Hanya Anugerah Allah-lah Alkitab yang terdiri dari 66 buku ini berada di tangan manusia. Tujuannya adalah agar manusia mengenal siapa Allah, dirinya, sesamanyadan lingkungannya.
Penyataan
hanya dengan pikirannya. Manusia yang terbatas tidak mungkin bisa menyelidiki Allah yang terlampau tinggi untuk diselidiki, terlampau dalam untuk dimengerti dengan logika manusia. Hanya karena Anugerah Allah melalui penyataan-Nya (Wahyu) manusia bisa sedikit tahu dan mengerti Allah, Allah memilih atas kehendak-Nya sendiri untuk memperkenalkan diri-Nya kepada manusia melalui penyataan.
Perihal ‘penyataan’ Alkitab memberi tahu bahwa Tuhan memberi manusia wahyu dalam dua bentuk yaitu wahyu umum berupa dasar pengetahuan akan Allah yang sudah dimiliki manusia sejak diciptakan, juga melalui alam semesta manusia bisa tahu ada penciptanya. Selanjutnya ada wahyu khusus, dimana Allah memakai Firman-Nya, yaitu Firman Allah yang hidup yaitu Yesus Kristus dan Alkitab.
Melalui penyataan umum maupun penyataan khusus Allah menghendaki manusia bisa mengenal Allah dengan segala natur-Nya, manusia bisa mengalami keselamatan melalui penerimaannya kepada wahyu khusus yaitu Yesus Kristus Juruselamat manusia.
Perihal ‘penyataan’ Alkitab memberi tahu bahwa Tuhan memberi manusia wahyu dalam dua bentuk yaitu wahyu umum berupa dasar pengetahuan akan Allah yang sudah dimiliki manusia sejak diciptakan, juga melalui alam semesta manusia bisa tahu ada penciptanya. Selanjutnya ada wahyu khusus, dimana Allah memakai Firman-Nya, yaitu Firman Allah yang hidup yaitu Yesus Kristus dan Alkitab.
Melalui penyataan umum maupun penyataan khusus Allah menghendaki manusia bisa mengenal Allah dengan segala natur-Nya, manusia bisa mengalami keselamatan melalui penerimaannya kepada wahyu khusus yaitu Yesus Kristus Juruselamat manusia.
Inspirasi
Inspirasi yang saya pahami bukanlah inspirasi yang pada umumnya dipakai dalam istilah manusia, inspirasi secara alkitabiah bukanlah dalam pengertian seperti itu. Inspirasi saya pahami sebagai pekerjaan Roh Kudus memimpin para penulis Alkitab mencatat firman Allah sehingga hasilnya tulisan terkumpul adalah final, tanpa cacat dan kesalahan sepenuhnya sempurna sebagai firman Allah – Alkitab.Allah memakai manusia sebagai sarana inspirasi, namun demikian bukan Allah memakai
manusia sebagai juruketik atau mesin ketik yang menuliskan seluruhnya dengan
cepat. Allah yang Sempurna sebaliknya memakai manusia dengan latarbelakangnya
masing-masing, baik kepribadian, karakter, tempramen serta karunianya
masing-masing.
cepat. Allah yang Sempurna sebaliknya memakai manusia dengan latarbelakangnya
masing-masing, baik kepribadian, karakter, tempramen serta karunianya
masing-masing.
Ineransi
Ineransi Alkitab merupakan pandangan yang mengatakan bahwa Alkitab tidak bersalah. Terjemahan kemungkinan bisa salah, namun sesungguhnya Alkitab tidak pernah salah. Sekalipun Alkitab mengisahkan atau mencatat peristiwa-peristiwa di mana orang melakukan kesalahan (hal-hal yang salah) namun Alkitab tetap merupakan kebenaran. Memang di dalam Alkitab dicatat hal-hal yang tidak benar tetpi itu bukanlah kesalahan penulisan Alkitab.
Ineransi ini juga merupakan suatu bentuk yang mengajarkan bahwa Alkitab bebas dari kesalahan, Firman Allah tidak dapat salah dan tidak menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan fakta dengan kata lain ineransi Alkitab menyatakan bahwa Alkitab tanpa cacat sepenuhnya sempurna.
Ineransi Alkitab merupakan pandangan yang mengatakan bahwa Alkitab tidak bersalah. Terjemahan kemungkinan bisa salah, namun sesungguhnya Alkitab tidak pernah salah. Sekalipun Alkitab mengisahkan atau mencatat peristiwa-peristiwa di mana orang melakukan kesalahan (hal-hal yang salah) namun Alkitab tetap merupakan kebenaran. Memang di dalam Alkitab dicatat hal-hal yang tidak benar tetpi itu bukanlah kesalahan penulisan Alkitab.
Ineransi ini juga merupakan suatu bentuk yang mengajarkan bahwa Alkitab bebas dari kesalahan, Firman Allah tidak dapat salah dan tidak menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan fakta dengan kata lain ineransi Alkitab menyatakan bahwa Alkitab tanpa cacat sepenuhnya sempurna.
Pemahaman akan penyataan, inspirasi, dan ineransi akan terkait erat dengan pemahaman serta pandangan kita terhadap Alkitab. Dengan demikian penting sekali untuk dipelajari dan dipahami dengan baik karena
pemahaman itu akan mempengaruhi sikap dan pengertian kita terhadap Alkitab yang adalah firman Allah.
pemahaman itu akan mempengaruhi sikap dan pengertian kita terhadap Alkitab yang adalah firman Allah.