Gk mau ah!!... |
penasaran dengan cerita iklan tersebut yang ternyata sarat makna yang bisa kita tarik maknanya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Langsung
aja ceritanya gini jadi ada sekumpulan kambing dalam kandang.
Kumpulan itu tertarik dengan rumput dari kandang sebelah yang lebih hijau dan
lebih subur. Begitu mereka menyatukan visi untuk rame-rame lompat pagar
kandang, hanya seekor kambing yang ngotot ga mau ikut ke rumput sebelah. Maka
ditinggallah si kambing yang satu ini.
Namun ketika para kambing berhasil lompat pagar dan mulai makan rumput yang
hijau tersebut, mereka sadar ternyata rumput ini hanya rumput sintetis…alias
rumput palsu!! Ternyata jebakan dari si Singa. Nah, si kambing yang satu yang
tak mau ikut menikmati rumput tetangganya itu, dengan tetap santai menyantap
rumput dihalamannya tanpa rasa takut, kuatir dan sebagainya. Sambil makan ia
bergumam, “Rumput Gue lebih asik dari Rumput tetangga…”
Saya akhirnya memetik pelajaran dari sini. Kebetulan juga saya pernah khotbah di
komisi pria dan wanita disebuah gereja di Solo dapat tema hampir sama “rumput tetangga lebih hijau?” Intinya, mensyukuri dan menerima apa yang ada saja. Kita harus bersyukur terhadap kondisi apapun pada diri kita. Tanpa kita melihat atau merasa kok orang lain lebih enak, lebih nyaman dibandingakan dengan kondisi atau keadaan kita.
Dari pada kita sibuk melihat, membandingkan keadaan kita dengan orang lain “tetangga” kita, coba untuk merenung sejenak untuk bersyukur pada Tuhan atas hal-hal baik yang Tuhan sudah beri dalam hidupmu.
Renungkan tentang apa yang telah kamu capai, orang-orang yang memperhatikanmu, pengalaman yang telah kamu dapatkan, keahlian dan minat yang kamu miliki, apa yang kamu percayai, dan hal-hal terindah dalam hidupmu. Hal-hal yang kamu hargai, pelihara, dan jaga, akan
terus meningkat dalam hidupmu. Kelimpahan dimulai dengan rasa syukur. Dengan rasa syukur yang tulus, kamu menghargai apa yang telah kamu miliki, yang selanjutnya akan mendorong dirimu secara mental, spiritual, dan fisik – untuk mencapai apa saja yang menjadi tujuan dalam hidupmu.
Seluruh kehidupan kita harus menjadi kehidupan yang terus menerus mengucap syukur, atas apa yang Tuhan beri kepada kita, semua itu milik dan dari Tuhan.(IS)
No comments:
Post a Comment
Thanks so much for taking the time to leave a comment :)