Puji Tuhan, kemaren akhirnya
saya untuk kali pertama menginjakkan kaki di Pulau Dewata. Sudah direncanakan
sejak awal kerinduan itupun pecah. 8 Juli kemaren jadi pilihan waktu terbaik
saya bersama dengan teman-teman untuk menyambangi kota kebanggaan Indonesia
itu.
Berangkat melalui bandara Adi
Sucipto Jogjakarta, kamipun memilih maskapai Air Asia menjadi teman perjalanan
kami. Setelah sejam lebih sepuluh menit perjalanan udara, akhirnya kamipun
menginjakkan kaki di Denpasar. Rasa penasaran sekaligus rasa senang
menghinggapi saya takkala pemandangan Bandara Ngurai Rai seolah menjemput
kedatangan kami.
Hari ini serasa lengkap rencana
perjalanan kami karena setibanya di Denpasar, seorang rekan sudah menyediakan
seorang Tour Guide serta mobil
pariwisata untuk kami. Setelah makan siang, kamipun langsung bergegas
melanjutkan perjalanan. Pantai Lovina
jadi destinasi utama kami. Namun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, kamipun
mampir di Danau Bedugul. Suasan sejuk nan indah menjamu kami. Sungguh karya
yang luar biasa dari Sang Pencipta.
Berhubung cuaca mendung dan
mulai gerimis maka kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami.
Setelah beberapa waktu perjalanan kami singgah di Bali Treetop Adventure Park. Saya dan beberapa rekan mencoba arena ini. Cukup menghibur dan tentunya cukup menguras tenaga.
Setelah 2
jam perjalanan yang cukup membuat pusing dan capek, akhirnya kamipun tiba di The Lovina Resort. Hotel yang tepat
berada di bibir pantai Lovina. Kamipun disambut ramah oleh mereka. Akhirnya
kamipun melepas lelah.
Keesokkan harinya, masih
pagi-pagi buta kami pun bergegas bangun, kami berniat menyaksikan kawanan ikan
lumba-lumba yang menjadi ikon pantai Lovina. Dengan menyewa dua perahu kami pun
berpetualang ria, menghampiri gerombolan ikan lumba-lumba lucu yang berlarian
kian kemari. Pemandangan indah nan langka. Pagi itupun rasa puas menghampiri
kami.
Tepat jam 12 kamipun check-out dari Hotel dan kembali ke Kuta. Sepanjang perjalanan yang kami
tempuh 2 jam itu rasa puas pun kami rasakan, namun sesekali saya harus menutup
mata karena pusing melanda. Jalan yang berkelok-kelok jadi alasan utamanya.
Setibanya di Kuta, kami pun
memutuskan menginap di Hotel Primebiz
Kuta. Hotel baru terletak di pusat kota. Sangat strategis!
Keesokan harinya, kamipun tidak
mau menyia-nyiakan moment langka di Pulau Dewata. Kali ini kami memutuskan
menghabiskan hari ini dengan jalan-jalan dan makan :). Destinasi kami pun jatuh ke Kawasan wisata Pura Uluwatu. Namun
sebelum menuju ke sana, kami pun menyempatkan diri menyinggahi Joger, sebuah tempat belanja oleh-oleh
khas Bali yang merupakan salah satu ikon Kota Bali. Tepat jam 11 siang kami
pun berangkat. Setibanya di sana, kembali kami disambut dengan nuansa alam dan
kentalnya budaya Bali.
Panasnya cuaca kota Bali membuat kami tak tahan untuk
segera melepas dahaga dengan segarnya air kelapa muda. Alhasil kamipun singgah
di warung yang menyediakan kelapa muda segar dan sejenak bercengkrama di sana,
sekali lagi moment yang sangat indah.
Selesai meneguk segarnya air
kelapa muda, kamipun bergegas masuk ke kawasan Pura Uluwatu. Setelah membeli
karcis, kamipun masuk. Setibanya dipintu masuk ke kawasan Pura, kami disambut segerombolan
monyet rakus yang terus menantikan makanan dari para pengunjung.
Monyet-monyetnyapun terkesan nakal, bagaimana tidak, mereka tidak segan-segan
menarik bahkan mengambil bawaan para pengunjung. Pemandangan yang unik dan
jenaka tentunya.
Di dalam kawasan Pura kamipun
tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langka, sembari menikmati tebing Uluwatu
yang dibalut dengan pasir dan batu karang pantai yang elok kamipun mengabadikan
momen itu lewat potret. Tak terasa sore menjelang
malampun menjemput, akhirnya dengan rasa puas dan kagum kamipun berjejak
meninggalkan kawasan wisata Uluwatu.
Di malam harinya meski ditemani
rasa capek yang sangat, saya dan beberapa rekan memutuskan mengintari Kuta di
malam hari dengan berjalan kaki. Pemandangan malam yang unik, ramainya
wisatawan lokal maupun mancanegara membuat kami seolah berada di luar Indonesia.
Keesokan harinya, hari terakhir
kami di Bali, kami memutuskan menyinggahi satu wahana air di Bali. Waterbom
Park - Kuta Bali. Siapa yang tidak kenal wahan permainan air yang satu ini, berlokasi
tepat di jantung wisata Kuta menjadikan waterbom Kuta ini menjadi alternatif
liburan Bali yang asyik, dengan harga yang terjangkau dan berbagai aneka wahana
permainan air yang di milikinya menjadikan Waterbom Kuta ini menjadi satu satu
destinasi terbaik untuk ber wisata ke Bali.
Di sana kami hanya merasakan
beberapa wahana saja di karenakan tenaga yang tidak mumpuni lagi. Dari 4 wahana
yang kami coba, wahana Climax-lah yang paling menarik dan menyita banyak
perhatian pengunjung. Climak merupakan sebuah water slide atau perosotan air
yang akan membawa kita dalam sebuah petualangan yang menegangkan berkecepatan
tinggi yang akan membuat Anda ketagihan dan tidak jera untuk mencoba dan
mencoba lagi. Namun karena Climax ini wahana yang dituntut untuk memilki
keberanian dan nyali tinggi jangan coba-coba mencobanya jika Anda tidak
memiliki keberanian cukup karena kita akan dijatuhkan secara vertikal. Wow,
fantastis pengalaman yang tak terlupakan.
Meski fisik mulai menunjukkan
gejala tepar, tapi hari ini rasa puas menghampiri. Malamnyapun demam melanda,
mengharuskan saya meminum Tolak Angin 4 sachet. Tapi bersyukur malam itu demam,
pusingpun tak berlangsung lama. Keesokan harinya kamipun kembali ke Solo.
Pengalaman indah berwisata ke
Pulau Dewata, menjadi moment yang tak terlupakan. Bersyukur bisa mengecap
kebaikan Tuhan yang luar biasa ini.