Seorang
pria yg hendak menikmati makan di sebuah restoran berkata kepada pelayan,
"Saya tidak bisa makan sup ini."
Pelayan
dengan buru-buru berkata, "Maaf tuan, saya akan memanggil manajer restoran
ini."
Manajer
datang dan segera berkata, "Maaf tuan, saya akan panggil juru
masaknya."
Setelah
bertemu juru masak, pria tersebut berkata, "Tuan juru masak, saya tidak
bisa makan sup ini."
Juru
masak tersebut bertanya, "Apa ada yg salah dengan sup ini?"
Pria
tersebut menjawab, "Tidak ada. Hanya saja saya belum diberi sendok."
Cerita
di atas mewakili satu kata : PRASANGKA atau ASUMSI. Pelayan dan manajer
memiliki prasangka yg salah mengenai perkataan pelanggannya. Mereka berasumsi
bahwa si koki keliru masak.
Prasangka inilah yg kerap menimbulkan miskomunikasi, salah paham bahkan perselisihan. Belum mengetahui kebenaran yg seutuhnya, kemudian menduga-duga sendiri dan karena memiliki prasangka yg negatif, timbullah gosip yg memicu pertengkaran.
Gosip
selalu dibangun dengan asumsi, bukan fakta. Kita menuduh seseorang melakukan
pelanggaran hanya berdasarkan asumsi, bukan didasarkan bukti yg jelas.
Jangan
sampai kita berpikir, bertindak dan mengambil keputusan hanya karena asumsi.
Asumsi bukanlah fakta yg layak untuk dipercaya. Asumsi hanyalah dugaan. Fakta
dan kebenaranlah yang layak kita percaya.
"LEBIH BAIK TIDAK BICARA DARIPADA BERBICARA SESUATU YG TIDAK BENAR."
BetVictor Casino: Get a £50 no deposit bonus plus 150 free
ReplyDeleteBetVictor Casino is a trusted casino with great rewards and bonuses. Play £50 no 서귀포 출장안마 deposit bonus 양주 출장안마 plus 150 Free Spins 성남 출장안마 with 경상남도 출장마사지 bonus 오산 출장마사지 code CASINO20.