Entah
dari kota atau desa, Profesor atau Mahasiswa sebenarnya siapapun kita mempunyai
potensi untuk mengubah dunia, setidaknya dunia di sekitar kita. Banyak contoh
mereka yang berhasil mempengaruhi dunia bahkan mengubah dunia melalui ide,
inovasi, pemikiran dan aksi mereka. Lihat saja Evan Williams penemu Twitter serta Mark E. Zuckerberg penemu Facebook mereka menjadi orang-orang yang
mempengaruhi dunia dengan ide cemerlangnya. Albert Parkhouse, melalui ide berhasil membuat gantungan pakaian. Ide
kecil tersebut saat ini lantas menjadi sebuah usaha yang besar. Saat ini siapa
yang tidak memerlukan gantungan pakaian? Ini adalah bukti nyata jika problem
sekecil apaun mungkin saja menjadi inspirasi yang bisa membuat kita berhasil.
Lihat lagi Prof. Mohammad Yamin, Ia
merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda
sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah
persatuan Indonesia.
Mereka semua sebenarnya adalah orang biasa, yang membuat mereka beda dan spesial adalah kemampuan menghasilkan pemecahan-pemecahan baru, kemampuan mengambil resiko, menaklukan keterbatasan-keterbatasan dan kelemahan mereka. Dan mereka semua adalah pelaku yang selalu mencari solusi, tahu bagaimana mengaitkan aspirasi dan inovasi, dan apapun kondisinya, tidak ada satupun dari mereka yang meratapi dan menyerah pada nasib.
Pada
kenyataannya masih bahkan cukup banyak mereka yang terus dililit oleh energi negatif dan budaya sinisme. Mindset mereka seolah diprogram untuk
melihat segala sesuatu dari sisi buruknya: yang jujur mengutarakan pendapat
dicibir, kritik dan komentar dianggap musuh, yang berhasil dijegal, dan yang
seharusnya mudah dipersulit. Belum lagi sikap suka banding-membandingkan tanpa
sumbangsih nyata, misal sebagian mahasiswa beramai-ramai mengkritik dan
mengeluh kondisi kampusnya dan memandingkan dengan kampus seberang yang konon
lebih baik dari segala aspek namun lalai aksi mendukung kemajuan kampusnya. Sungguh
ironis bukan?
Energi
negatif dan sikap sinisme membuat orang kalah sebelum bertanding, malas mencari
solusi dan meraih target. Lebih parah lagi budaya sinisme membuat orang tidak
percaya diri dan hanya meratapi nasib.
Saya
kira inovasi terbesar dari nenek moyang kita seperti Candi Borobudur yang
pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia hingga tonggak-tonggak
sejarah Bangsa Indonesia: Kebangkitan Nasional, Pancasila, Reformasi dan Sumpah
Pemuda yang kita rayakan hari ini, semuanya diraih oleh manusia-manusia biasa
yang mendobrak segala keterbatasan dengan energi positif dan yang meniadakan
budaya sinisme dalam kamus hidupnya.
No comments:
Post a Comment
Thanks so much for taking the time to leave a comment :)