Wenling, Cina – Lou Baogen pria berusia 67 tahun
sentak menjadi buah bibir pembicaraan media akhir-akhir ini. Terkait keberadaan
rumah miliknya yang berada tepat di tengah jalan kota Wenling, provinsi
Zhejiang, China. Rumah kediaman yang terletak 500 kilometer dari Shanghai ini dengan cepat
menjadi topik panas setelah foto rumah
miliknya beredar di masyarakat lewat media internet beberapa minggu yang lalu.
Media Reuters yang melakukan
kunjungan langsung di lokasi mengisahkan bahwa Luo Baogen dan istrinya adalah
petani yang dulu tinggal di sebuah desa kecil dapat ditemukan pada peta Google,
dengan beberapa rumah dan beberapa lahan pertanian. Tapi
beberapa tahun yang lalu, pemerintah setempat memutuskan untuk mengambil
keuntungan untuk mengubah tempat ini menjadi zona pengembangan ekonomi. Negosiasi dan pembongkaranpun dimulai. Hari
pun berlalu, Luo dan istrinya adalah
keluarga terakhir menolak untuk bergerak dan pindah dari lokasi mereka.
"Saat ini, membeli rumah seperti ini akan memakan biaya lebih dari 2 juta yuan, tetapi pemerintah
hanya menawarkan 260.015 untuk bergerak, mana bisa aku pergi?" ungkap Luo Baogen sambil merokok di depan rumah
yang ia cintai itu.
Luo tak sendiri, masih ada rumah-rumah lain di daerah ini yang dimiliki oleh orang-orang yang menolak untuk
pindah untuk memberikan ruang bagi perkembangan baru.
Luo memberitahu dia sangat tertekan atas peristiwa yang ia alami ini. Dia
tidak tahu apa lagi yang bisa dia lakukan, jadi dia hanya menunggu hari demi
hari dengan rumahnya, mengisap rokok.
Sementara wartawan Reuters mewawancarai Luo, puluhan warga lainnya datang
untuk mengeluhkan tentang perilaku pemerintah daerah. “Saya sangat berharap bahwa akan ada akhir yang bahagia untuk pasangan ini. Saya
percaya orang-orang jujur seperti mereka, dan warga negara lainnya, layak
lebih baik, karena mereka telah memberikan begitu banyak untuk masyarakat.”
Ungkap Aly Song (www.reuters.com).
Menilik kenyataan yang dialami
pasangan ini serta warga lainnya, saya
bisa merasakan ketidakberdayaan mereka, berada di jalan pembangunan bangsa yang berkembang pesat. Sungguh miris melihatnya, potret kecil manusia korban ketamakan
sesamanya.
Image source:
Akhirnya setelah penantian panjang Lou Baogen beserta istrinya merelakan rumah yang ia pertahan dari tangan pemerintad daerah, dirubuhkan. Itu dikarenakan pemerintah telah sepakat akan membayar uang ganti rugi yang telah ditetapkan Baogen sejak semula.
ReplyDelete