twitterfacebookgoogle plusrss feedemail
Life-ex photo banner-211_zps596e9fc0.jpg

Saturday, November 24, 2012

Home » » BISNIS YANG BENAR

BISNIS YANG BENAR









Judul
Buku   : Bisnis Yang Benar (Etika Kristen Dalam Dunia Bisnis)


Penulis          : Alexander Hill


Penerbit        : Kalam Hidup





Orang Kristen dalam dunia bisnis adalah seperti melompat naik dua kuda
yang akhirnya berlari ke dua arah yang berbeda. Karena para pebisnis Kristen
selalu diperhadapkan dengan skenario sulit yang membutuhkan cara penyelesaian
yang sungguh-sungguh serta keputusan-keputusan yang sulit yang harus diambil
dan diputuskan dalam dunia yang mereka geluti.  


Berbisnis yang benar sungguh sangat memerlukan integritas, tenaga serta
pikiran ekstra. Pada initinya buku ini bertujuan untuk membantu bagi
mereka  yang menghadapi banyak pertanyaan
dan kebingungan dalam melakukan bisnis yang benar.  Alexander Hill dengan hati-hati meyelidiki
konsep dasar Kristen tentang kekudusan, keadilan, dan kasih yang merupakan
sifat Allah yang paling dominan, ketiganya bersama-sama membentuk suatu
paradigma etika yang menjadi dasar penilaian akan semua tindakan atau perbuatan
manusia. Ini mempunyai implikasi-implikasi yang serius mengenai bagaimana kita
harus bersikap dalam dunia bisnis. Kepribadian Allah ini, menurutnya, juga ini
merupakan kunci-kunci etika bisnis Kristen.


Buku ini di sajikan penulis sebagai pendahuluan yang sangat baik untuk
etika bisnis bagi mahasiswa dan suatu penyegar bagi mereka yang sudah berada
dalam dunia bisnis.


Menurut penilaian saya buku ini sudah mencapai tujuannya, yakni
memberikan jawaban yang kritis dan aplikatif tentang bagaimana orang Kristen
berbisnis dengan tetap memegang nilai-nilai kristiani berdiri atas teladan
Kristus ditengah dunia yang berkompetisi ini yang tentunya  bersumber dari kebenaran Firman Tuhan yang
merupakan dasar etika Kristen itu sendiri.


KEUNGGULAN
BUKU


Buku ini ditulis berdasarkan pada pemikiran bahwa karakter Allah
menjadi dasar dari idealisme-idealisme etika. Penulis memaparkan dengan sangat
baik konsep dasar Kristen tentang kekudusan, keadilan, dan kasih yang merupakan
sifat Allah yang paling dominan, ketiganya bersama-sama membentuk suatu
paradigma etika yang menjadi dasar penilaian akan semua tindakan atau perbuatan
manusia. Dan bagaimana pula konsep ini diterapkan langsung oleh anak-anak Tuhan
yang terjun dan terlibat dalam dunia bisnis.


Selain itu penulis menyajikan contoh kasus riil di tiap pokok bahasannya
yang terjadi dan sangat relevan di zaman ini untuk mengantar pembaca memahami
suatu uraian yang dipaparkannya dengan lebih jelas dan mudah untuk dimengerti.


Di akhir tiap pokok  bahasan
penulis menambahkan pertanyaan-pertanyaan untuk bahas, seperti : kasus untuk
dibahas, penerapan ditempat kerja, serta konsep-konsep untuk dipahami.
Pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan pembaca terlibat langsung berpikir
kritis mengenai pokok bahasan yang sudah di baca serta langsung mengaitkannya
dengan kasus lapangan dan yang lebih penting lagi pembaca diberikan
konsep-konsep kebenaran Alkitab untuk menjadi dasar berpikir dan bertindak.


Saya sangat setuju dengan paparan penulis yang langsung menonjolkan
sumber etika Kristen itu sendiri yaitu sifat Allah yang paling dominan : kekudusan,
keadilan, dan kasih. Etika Kristen adalah aplikasi dari nilai-nilai kristiani
terhadap proses pengambilan keputusan. Yang relevan untuk diterapkan oleh
anak-anak Tuhan dalam kehidupan khususnya dalam dunia bisnis.


 Orang Kristen bisa melakukan
kegiatan bisnis, asalkan rohnya atau semangatnya seperti yang diperintahkan
Kristus, dan tingkah lakunya sesuai dengan prinsip-prinsip Injil. Kejujuran,
keterbukaan, hubungan yang baik dengan rekan dalam bisnis sangat dituntut pada
zaman sekarang ini. Orang Kristen tidak boleh dan tidak dapat melakukan satu
hal pun yang tidak jujur. Setiap orang Kristen harus menentukan sendiri
berdasarkan hati nuraninya apa yang patut dilakukannya, tetapi dia harus
menjaga agar hati nuraninya tetap lembut, dan tekadnya untuk berbuat benar
harus kuat. Yang sangat disesalkan ialah bahwa ada beberapa yang mengaku orang
Kristen tampaknya menganggap sah untuk melakukan tindakan-tindakan yang menurut
orang duniawi tercela untuk diikuti. Seluruh dunia bisnis perlu dihadapkan
dengan cita-cita besar Kristus mengenai pengorbanan, pelayanan, kerja sama dan
persaudaraan.


Tentunya, hidup menurut standar kekudusan-keadilan-kasih lebih mudah
diucapkan daripada dilakukan. Sebagai individu dengan moral yang tidak
sempurna, kita cenderung mengabaikan karakter Allah dan tenggelam dalam
khayalan kita. Bukannya melayani melaui bisnis kita, malah tergoda untuk
bertindak egois. Tetapi kita tidak boleh menjadi takut dengan rendahnya mutu
etika ini, sebaliknya dengan rendah hati mau menerima tawaran kasih karunia
Allah. Melalui kematian anak-Nya ada pengampunan, melalui Roh Kudus ada harapan
untuk perbaikan moral. Dengan mengakui ketidaksempurnaan kita, kita ditarik
kepada kasih karunia Allah, yang akan mengarahkan kita untuk menilai diri kita
sendiri dan memperlakukan orang lain dengan seperti memperlakukan diri sendiri.


Meskipun saya tidak study dibidang bisnis tetapi saya merasa diberkati
dan mendapat pemahaman yang baru tentang etika Kristen khususnya bagaimana
orang Kristen harus berdiri atas teladan karakter Allah dalam dunia bisnis,
saya yakin buku ini akan sangat bermanfaat bagi para pebisnis Kristen serta
hamba Tuhan yang notabenenya adalah pembina mereka. Saya menganjurkan tidak
hanya pada pelaku bisnis atau mahasiswa bisnis tetapi mahasiswa teologi dan
hamba Tuhan kiranya boleh membaca buku bagus ini yang saya yakin akan
memberkati dan memberikan pemahaman baru pada kita sekalian.


 Kekudusan, Keadilan dan Kasih
ketiga sifat ilahi yang memiliki hubungan langsung dengan pengambilan keputusan
etika berulang kali ditekankan dalam Alkitab. Dalam hal ini mungkin cukup bila
mengatakan berbisnis itu etis apabila hal itu mencerminkan sifat Allah yang
penuh kekudusan-keadilan-kasih. Etika Kristen menuntut ketiga sifat ini
senantiasa dipertimbanngkan dalam mengambil keputusan. Etika Kristen bukanlah
suatu analisis yang mementingkan ini dan mengensampingkan yang itu seolah-olah
kita dapat memilih antara kekudusan, keadilan, dan kasih –tetapi lebih
merupakan perapduan dari ketiga kondisi ini yang harus dipenuhi sebelum suatu
tindakan yang dianggap bermoral. Orang Kristen harus melakukan pendekatan
Teosentris terhadap etika-etika bisnis, inilah pokok yang mendapat perhatian
khusus dalam buku ini.


KESIMPULAN


Dasar dari etika Kristen dalam berbisnis bukanlah peraturan-peraturan,
melainkan karakter Allah yang tidak berubah. Alkitab menjelaskan Allah sebagai
pencipta segala sesuatu, sempurna, dan mendahului, dan melampaui segala sesuatu.
Kekristenan berjalan dengan dengan keyakinan bahwa etika secara logis mengikuti
teologi. Perilaku yang konsisten dengan sifat atau karakter Allah adalah etika
dan hal yang bertentangan bukanlah etika. Pendekatan ini agak berbeda dengan
sistem yang bertumpu pada manusia yang biasanya berfokus kepada egoisme semata.
Hal ini bukan berarti bahwa etika Kristen menolak segala bentuk nilai ini.
Sebaliknya terlihat adanya keadaan tumpang tindih antara etika Kristen dengan
sistem yang berpusatkan pada manusia. Perbedaan utamanya terdapat pada
prioritas pusatnya. Meskipun ini menyangkut kebahagiaan manusia dan pemenuhan
tuntutan-tuntutan etika, etika Kristen tidak melihatnya sasaran terakhir.
Sebaliknya hal ini menjunjung tinggi kehidupan yang berusaha menyerupai
karakter Allah.


 





No comments:

Post a Comment

Thanks so much for taking the time to leave a comment :)

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis