twitterfacebookgoogle plusrss feedemail
Life-ex photo banner-211_zps596e9fc0.jpg

Thursday, July 28, 2011

Home » , » SEX: LOVE OR TRUST (The Story Of Amnon)

SEX: LOVE OR TRUST (The Story Of Amnon)

Amnon dan Tamar
Komisi Nasional Perlindungan Anak melakukan penelitian
terhadap 4.500 pelajar SMP-SMU dibeberapa kota, dan menemukan 97 % pernah menonton film porno; 93,7 % pernah berciuman, petting, dan oral seks; 62,7 % pelajar SMP mengaku sudah tidak perawan; 21,2 % pelajar SMU mengaku pernah aborsi.

Kisah tragis Amnon dan Tamar yang tercatat dalam 2 Samuel 13:1-39 menolong kita memahami fenomena ini.

Ada hal yang saling mendukunng yang menyebabkan tragedi tersebut. Salah satunya Sexual Desire dalam diri Amnon (ayat 1-2). Ketertarikan seksual adalah hal yang normal pada hampir semua orang.
Tidak ada yang salah dalam situasi ini. Remaja memang mulai bisa tertarik
seksual pada lawan jenisnya. Dalam situasi ini, remaja perlu di tolong untuk
memahami apa yang terjadi dan mengerti perbedaan antara cinta, seks dan nafsu.


Amnon dan Tamar tidak berutung, karena ada 3 hal yang mengakibatkan mereka memilih dan melakukan hal yang salah dalam hidup mereka.

Pertama, Amnon memilih bersahabat dengan remaja yang tidak mengerti kebenaran (ayat 3-5). Sahabat adalah hal yang penting dalam kehidupan remaja. Sahabat yang baik dan mengenal kebenaran berpengaruh positif pada remaja. Sebaliknya, sahabat yang tidak mengenal kebenaran berpengaruh sangat negatif. Remaja perlu diberi ketrampilan untuk dapat memilih sahabat yang baik.

Kedua, Amnon hidup dalam lingkungan yang permisif. Hal ini tampak jelas pada ayat 7. Perintah Daud kepada Tamar seperti yang diingini Amnon menunjukan bahwa Daud sebagai ayah dan raja tidak peka terhadap jebakan-jebakan dosa seksual. Ketidakpekaan Daud pada jebakan dosa seksual menjadikan dia sangat permisif dalam mengoontrol pergaulan anak-anaknya.

Ketiga, Amnon bertemu denngan remaja putri yang kompromis, sebagaimana yang diceritakan dalam ayat 8. Tamar adalah remaja putri yang baik dan cenderung lugu. Tamar mungkin berpikir, di luar sana semua orang baik-baik, tidak ada yang jahat. Tamar adalah korban dari orangtua dan lingkungan yang permisif. Sangat besar kemungkinan dia tidak pernah di ajari untuk waspada pada jebakan-jebakan dosa seksual dalam pergaulan remaja. Sehingga dia sangat mudah diperdaya oleh pemuda licik seperti Amnon. Bahkan ketika bahaya sudah didepan mata Tamar memilih untuk tetap bersikap santun dan tanpa
perlawanan yang berarti (ayat 9-14).

Orangtua, sekolah dan gereja harus mengajarkan sikap dan tidakan hidup yang tegas, tanpa kompromi. Berani melakukan perlawanan, menghindari berbagai jebakan dosa seksual, selalu mengingat dan waspada bahwa banyak orang jahat di luar sana. Sikap yang baik, santun, harusdiimbangi dengan kewaspadaan berbagai bahaya yang jadi mengancam.

Setelah terjadi hubungan seks pranikah, Amnon malah membenci Tamar. Akibatnya, Absalon membenci dan membunuh Amnon. Dosa seksual, air mata dan darah terus mengalir dalam kehidupan keluarga Daud. Sebuah tragedi yang seharusnya bisa dicegah.
Andapun bisa mencegah tragedi seperti ini terulang dalam keluarga Anda sendiri.

Bila remaja Anda telah jatuh cinta, pastikan mereka memiliki sahabat-sahabat yang baik.
Orang tua, sekolah dan gereja bisa menjadi sahabat-sahabat yang baik.. pastika
orangtua, sekolah dan gereja terus menerus menyampaikan reglasi dan standar
kekudusan seksual kepada mereka. Tolonglah agar mereka memiliki sikap dan
tindakan hidup yang tidak berkompromi terhadap dosa seksual.

Sumber: Majalah Bahana,
Edisi Maret 2009 oleh Dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med.








No comments:

Post a Comment

Thanks so much for taking the time to leave a comment :)

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis