twitterfacebookgoogle plusrss feedemail
Life-ex photo banner-211_zps596e9fc0.jpg

Monday, April 29, 2013

Home » , , » Mumble: “Help Me!”

Mumble: “Help Me!”



Masih ingatkah kita pada tokoh Mumble dalam film animasi Happy Feet? Di antara kita mungkin masih mengingat dengan jelas tingkah jenaka pinguin muda bernama Mumble, di kisahkan Mumble seekor pinguin yang berusaha diterima lingkungannya, yang mayoritas memang jago menyanyi. Karena suaranya tak semerdu keluarga dan kawan-kawannya, ia berusaha menunjukan kebolehannya dalam hal menari tap dance. Dalam film ini, tokoh-tokoh penguin tampak begitu gembira bergerak ke sana ke mari menikmati indahnya salju kutub. Sebuah gambaran yang begitu indah dan menarik. Sayang, tiga atau empat puluh tahun lagi suara dentuman Happy Feet yang sedang menari mungkin tak lagi terdengar. Bukan hanya karena rumah mereka hilang seperti es krim yang mencair, tetapi bagian belahan dunia yang lain termasuk tempat saya tinggal, jangan-jangan sudah lenyap tenggelam karena terimbas dampak pemanasan global.


Lagi-lagi isu lingkungan hidup yang mendapat perhatian khusus dalam film ini. Tetapi coba kita lihat lagi satu fenomena yang mungkin akan membuat batin kita menggeliat melalui pesan film ini. Jika sobat perhatikan dalam film Happy Feet yang kental dengan isu lingkungan hidup, sobat akan menemukan satu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Keserakahan manusia! Ya keserakahan manusia dalam menguras sumber daya alam. Kenyataan ini diwujudkan melalui isu paceklik ikan di Kutub Selatan yang menjadi salah satu permasalahan sentral dalam film ini dan juga di Kutub Selatan sesungguhnya. Berulang kali isu paceklik ikan diungkapkan oleh para tokoh karakter film tersebut.

Isu paceklik ikan ini pula yang menciptakan tokoh utama Happy Feet Mumble mengalami pengusiran oleh tetua penguin emperor Noah dari komunitasnya. Lalu bersama dengan teman-temannya The Amigos dan Lovelace Mumble terlibat dalam sebuah petualangan dramatis untuk mencari penyebab utama paceklik ikan. Sampai pada akhirnya, mereka menemukan penyebab utama paceklik ikan itu terjadi, yaitu penangkapan ikan secara besar-besaran oleh industri ikan bagi kebutuhan pangan manusia, yang dalam Happy Feet disebut dengan “alien”.

Penyebutan manusia sebagai “alien” atau makhluk asing sendiri sangatlah tepat. Bukankah manusia memang cuma makhluk asing atau salah satu makhluk saja dalam kekayaan ragam hayati di dunia ini? Tidakkah manusia harus menyadari bahwa sebagai bagian dari keanekaragaman hayati ia telah terlalu banyak mengorbankan makhluk lainnya?


Menghadapi kenyataan ini, tentu kita, termasuk saya, tidak boleh hanya berdiam diri. Kalau kita ingin terus melihat penguin-penguin menyanyi, kita harus melakukan sesuatu. Kita harus menolong teriakan minta tolong Mumble dan koloninya. Semua orang tentu sudah bisa mendengar ide penghijauan dan kita tahu media sosial saat ini merupakan alat komunikasi world wide hampir semua kalangan. Alangkah bergunanya jika media yang ada kita gunakan menulis himbauan bersama menyelamatkan Mumble dan kawan-kawanya yang saat ini berteriak oleh karena krisis pemanasan global yang terus merong-rong akan keberlangsungan hidup mereka. Memanfaatkan teknologi internet bertujuan untuk meluaskan kesadaran bersama tentang pentingnya penghijauandan juga mencegah kesalahkaprahan pengetahuan tentang global warming  dan efek rumah kaca saya kira merupakan kegiatan yang sarat akan nilai.

Bayangkan saja jika satu dari berjuta-juta pengguna internet di Indonesia tergugah oleh imbauan melalui tulisan kita dan melakukan langkah nyata dengan bergegas menanam pohon serta bertindak bijak memilih kendaraaan ramah lingkungan. Bukahkah satu langkah maju menolong Mumble?

So, perubahan besar dimulai dari tindakan kecil yang terus dilaksanakan secar konsisten. Menulis sembari menanam pepohonan kecil di pekarangan rumah saya kira adalah dua tindakan nyata yang harus terus dilakukan. Berilah kesempatan alam mengetuk hati kita dan biarkanlah Mumble menari-nari dengan riangnya, ia akan tersenyum kepada kita yang mengerti dan melakukan akan hal ini.

Image source:
www.irishmediawatch.com
www.govloop.com 

No comments:

Post a Comment

Thanks so much for taking the time to leave a comment :)

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis