twitterfacebookgoogle plusrss feedemail
Life-ex photo banner-211_zps596e9fc0.jpg

Monday, May 20, 2013

Home » , » Semut Oh Semut

Semut Oh Semut


Semut by Life Expedition
Ada seorang ayah dengan anaknya yang laki-laki. Pada suatu hari  sang ayah mengajak anak laki-lakinya ini untuk menemaninya berjalan-jalan di sebuah taman. Setelah cukup lama berkeliling,, duduklah sang ayah di bawah sebuah pohon rindang. Sang ayah ini melihat anak laki-lakinya sedang asyik memandangi sesuatu. Rasa penasaran sang ayah mendoronnya untuk menghampiri anaknya. Lalu tanya sang ayah, “Anak ku apa yang sedang engkau lihat?

Oh… lihatlah ayah sekawanan semut itu. Mereka begitu sibuk mengangkat daun menuju sarang. Untuk apa sebenarnya daun-daun itu?” tanya Sang anak kepada ayahnya. “Daun itu adalah makanannya, anakku. Ini adalah musim  dimana mereka biasa mengumpulkan makanan, untuk bekal ketika salju mulai turun menutupi bumi.” 

Lihatlah mereka begitu kecil tapi sanggup mengangkat daun yang begitu besar, bahkan jauh lebih besar dari tubuh mereka sendiri. Lalu sang anak menjawab “Oh.., ternyata semut tidak selemah yang aku kira selama ini yah.

Anak ini  tampak begitu heran dan kagum dengan pemandangan yang sedang dilihatnya. “Yah itulah kuasa Tuhan, bahkan binatang yang paling lemah diberikan Tuhan kekuatan melebihi yang lain. Tuhan itu adil. Tahukah kamu anak ku, semut yang kecil ini sanggup mengangkat beban yang bahkan 10 kali lebih berat dari tubuhnya. Seekor gajah yang paling besarpun tidak akan sanggup menandingi kekuatan seekor semut. Anakku jangan pernah engkau meremehkan mereka yang tampak lemah. Belajarlah dari semut!.

Lalu sang ayah bertanya kepada anaknya: “Engkau tahu nak, berapa lama mereka akan mengangkat makanan-makanan itu?” “Entah ayah, mungkin sampai nanti sore”.  “Tidak nak, tidak seperti itu. Mereka akan terus bekerja mengumpulkan makanan hingga musim dingin tiba. Lihatlah bagaimana mereka bekerja! Mereka seakan tidak pernah lelah. Tidak ada yang diam, tidak ada yang tampak asyik bersantai bukan?”. “Ya, ayah benar. Mereka semua bekerja! Tapi ayah, mungkinkah mereka takut akan dihukum jika tidak bekerja? Mungkin ada yang sedang mengawasi mereka bekerja?. “Tidak, tidak ada yang mengawasi, semut bukan budak dari siapapun. Semut hanya memiliki seorang ratu yang bertugas melahirkan para semut, sedangkan sebagaian besar para semut adalah jenis pekerja dan sisanya adalah semut prajurit yang bertugas menjaga koloni dan ratu mereka. Tapi tidak untuk mengontrol para pekerja”.

Anak ku, jika engkau mau merenungkannya, engkau bisa belajar banyak dari kehidupan para semut.

Memang ia adalah binatang yang lemah, jelek rupanya, tidak terpandang. Kita semua mengakuinya, saya yakin tidak di antara kita yang senang memelihara semut sebagai binatang kesayangan atau favorit. Kita bukan saja tidak memelihara atau tidak menyukai semut, bahkan setiap harinya kita menjadi pembunuh-pembunuh berdarah dingin. Mengapa? Karena ketika kita berjalan, kita tidak menyadari berapa banyak semut yang sudah menjadi korban hantaman kaki kita bahkan lebih dari itu, secara tidak sadar kita cukup banyak mengoyak-ngoyak tubuh semut di dalam perut kita, karena biasanya di dalam masakan kita, atau minuman seringkali ada semut-semut yang tidak terlihat, lalu kita minum atau makan.

Meski demikian kita harus mengingat bahwa walaupun semut seekor binatang yang lemah dan tidak terpandang namun Salomo justru  memakainya sebagai contoh yang baik untuk pembelajaran hidup manusia.

Kita harus mengakui semut adalah binatang yang bijaksana, yang menyadari bahwa untuk segala sesuatu ada masanya. Mereka manyadari ada waktu untuk bekerja dan ada waktu untuk beristirahat. Ketika masa bekerja datang, mereka akan menggunakannya untuk  mengumpulkan bekal makanan. Tak satupun dari mereka yang berusaha mencuri waktu untuk bersantai dan bersenamg-senang. Karena mereka sadar ketika musim dingin tiba, mereka akan dapat beristirahat di dalam sarangnya yang hangat, semua beristirahat, tidak ada yang bekerja. Mereka makan dan minum, berpesta sambil menanti datangnya musim semi.

Sebagai semut, mereka tahu bagaimana hidup bersama dalam komunitasnya. Setiap semut paham akan tugas dan perannya masing-masing. Mereka menjalankan tugasnya dengan setia. Mereka tidak perlu dipaksa dan tidak perlu didikte. Mereka tetap bekerja tanpa perlu diawasi. Tiap-tiap semut akan melakukan tuganya dengan sukarela dan sungguh-sungguh. Yang satu tidak iri hai dengan yang lain. Selain rajin, semut adalah binatang yang memiliki integritas yang tinggi. Semut oh semut!

>>> Bagaimana dengan kita sobat? Semoga hari Senin ini semangat semut kecil menggelitik kita untuk berbuat yang lebih besar. Selamat berhari Senin ^_^

1 comment:

Thanks so much for taking the time to leave a comment :)

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis