twitterfacebookgoogle plusrss feedemail
Life-ex photo banner-211_zps596e9fc0.jpg

Tuesday, December 18, 2012

Home » » GEREJA SEBAGAI TUBUH KRISTUS DAN MISINYA MEMULIAKAN ALLAH

GEREJA SEBAGAI TUBUH KRISTUS DAN MISINYA MEMULIAKAN ALLAH









            Perjanjian Baru memberikan beberapa
gambaran yang terkenal yang dipakai untuk menerangkan tentang gereja. Selain gereja
disebut sebagai bangunan Allah (I Kor 3:9), gereja juga disebut sebagai tubuh
Kristus (Rom 12:4), sebagai mempelai perempuan Kristus (II Kor 11: 2,3), serta
ada gambaran lain yakni pokok anggur dan carang-carangnya (Yoh 15:1-8) dan
kawanan domba yang digembalakan oleh Yesus sendiri (Yoh 10:1-18).[1]
Tetapi dari semua gambaran-gambaran yang diberikan Alkitab, gambaran gereja
sebagai Tubuh Kristus adalah yang paling hidup dan penuh arti, khususnya dalam
kaitan dengan misinya.


            Berkenaan dengan misi gereja Henry
Thiessen menjelaskan setidaknya ada tujuh misi berkaitan dengan mandat yang
diberikan kepada gereja, yaitu: (1) memuliakan Allah, (2) membangun dirinya,
(3) menyucikan dirinya, (4) mendidik angota-anggotanya, (5) menginjili dunia,
(6) bertindak selaku kekuatan penahan dan penerang dalam dunia, dan (7)
memajukan segala sesuatu yang luhur.[2] Perihal
misi gereja, orang Kristen seringkali salah dalam memahami misi utamanya. Orang
Kristen beranggapan bahwa misi utama gereja adalah menginjili, padahal Alkitab
dengan jelas menyatakan bahwa gereja tidak akan memenangkan seluruh dunia bagi
Kristus (Mat. 24:12). Jika demikian apa sebenarnya misi utama gereja berkenaan
Gereja sebagai Tubuh Kristus? Dalam makalah ini penulis akan membahas topik di
atas yakni menjelaskan misi gereja berkenaan Gereja sebagai Tubuh Kristus
dengan beberapa pandangan ahli serta kesimpulan penulis sendiri.





PEMBAHASAN





A.   
GEREJA
SEBAGAI TUBUH KRISTUS


Perihal
gereja sebagai Tubuh Kristus, Paulus memberikan penjelasan kepada beberapa
jemaat yang menjadi tujuan suratnya, misalkan suratnya yang pertama kepada
jemaat di Korintus, dalam I Korintus 12:27.  Bagi Paulus metafora atau kiasan itu
mengekspresikan bagaimana hubungan yang esensial antara Kristus dan gereja-Nya.
Guthrie berpendapat bahwa gagasan gereja sebagai Tubuh Kristus menunjukan
betapa eratnya ikatan yang mempersatukan semua orang percaya.[3]  Everett Ferguson juga berpendapat bahwa yang
ingin ditekankan melalui penggambaran ini adalah pada hubungan yang nyata dan
faktual antara Kristus dan gereja. Hal ini menggambarkan karakter dan sifat
dasar dari gereja. Tubuh dapat ditemukan di dalam kesatuannya di dalam Kristus
dan Kristus memiliki kepenuhan-Nya di dalam jemaat-Nya.[4]


Gereja
sebagai Tubuh Kristus tidak pernah dapat dipikirkan tanpa mempertimbangkan  Kristus sebagai Kepala Gereja. Kristus sebagai
kepala berarti Ia mengendalikan semua anggota Jemaat-Nya. Kristus adalah sumber
kehidupan dan kepenuhan Jemaat, Dia yang paling utama, sehingga gereja tidak
dapat dipisahkan dari Kristus. Demikian pula dalam tubuh gereja ada banyak
keanekaragaman, namun segala pertentangan dan persaingan harus ditiadakan,
karena Kristuslah Kepala Jemaat, yang sepenuhnnya berkuasa atas tubuh-Nya. Semua
anggota dipersatukan di dalam Dia sehingga tubuh itu menjadi tanda dari
persekutuan yang mendalam. Dengan demikian melalui kehidupan persekutuan yang mendalam
antara Gereja sebagai Tubuh Kristus dengan Kristus sebagai Kepala Gereja, Allah
dimuliakan dan kemuliaan-Nya dinyatakan kepada dunia.





B.    
MISI
GEREJA ADALAH MEMULIAKAN ALLAH


Fakta
yang tidak dapat disangkal adalah Allah memiliki rencana agung bagi manusia.
Bahwa Allah memuliakan diri-Nya sendiri dengan mempersatukan di dalam Kristus
segala sesuatu (Ef 1:10). Rencana Allah adalah untuk menyatukan dan mendamaikan
manusia dalam Kristus supaya manusia dapat kembali melayani dan memuliakan
Penciptanya. Howard A Snyder mengatakan bahwa: “Rencana Allah adalah pemulihan
ciptaan-Nya, untuk mengatasi, dalam kepenuhan yang mulia, kerusakan yang
dilakukan kepada manusia dan alam karena kejatuhan ke dalam dosa.”[5]
Dengan kata lain Allah melalui Kristus memiliki misi bagi dunia, yaitu menebus
mereka agar mereka dapat kembali memuliakan Allah yang adalah mulia. Yesus
Kristus datang dan membentuk satu komunitas baru dalam dunia, karena misi agung
yang telah ditetapkan Allah sebelumnya yaitu memuliakan Allah.


Kristus
mendirikan gereja-Nya sendiri untuk suatu misi agung yaitu memuliakan dan
menyatakan kemuliaan Allah kepada dunia. Dengan demikian gereja memiliki misi
Kristus yaitu memuliakan Allah. Gereja sebagai tubuh Kristus harus menyatakan
dan mewujudkan kemuliaan Allah yang tidak kelihatan itu kepada dunia, agar
dunia dapat melihat kemuliaan Allah. Harun Hadiwijono mengatakan: “Jemaat
adalah tubuh Kristus, jemaat harus menampakkan Kristus di dalam  hidupnya seperti halnya dengan tubuh
menampakkan hidup orang yang memiliki tubuhnya. Di dalam cara hidupnya harus
menampakkan hidup Kristus, yang harus diterangi oleh terang Kristus dan di
bawah kuasa Kristus yang mendatangkan berkat.”[6]   


Reputasi
dan opini tentang Allah di dalam dunia dan surga tergantung sejauh mana
kemuliaan-Nya dilihat dan dinyatakan oleh gereja yaitu tubuh-Nya sendiri.[7]  Dengan kata lain kemuliaan Allah dinilai dunia
sejauh mana orang percaya hidup. Lalu bagaimana Allah dapat dimuliakan lewat
gereja-Nya? Thiessen menyebutkan tiga hal bagaimana Allah dimuliakan lewat
gereja; (1) Kita memuliakan Allah dengan menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran,
(2) muliakan Allah dengan doa dan puji-pujian, dan (3) kita memuliakan Allah
dengan menjalani kehidupan yang saleh.[8]


Memuliakan
Allah adalah misi utama gereja. Gereja yang telah ditebus oleh darah Kristus
harus memuliakan Allah dalam dunia ini. Dengan demikian dunia bisa melihat
wujud kemuliaan Allah melalui gereja.





KESIMPULAN


Setelah
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa gereja tidak bisa terlepas dari
Kristus yang merupakan Kepala Gereja. Kemampuan gereja untuk mewujudkan misinya
memuliakan Allah tergantung dari relasinya dengan Kristus sebagai kepala Gereja.
Kemudian panggilan misi utama gereja adalah memuliakan Allah, dengan demikian
gereja harus senantiasa hidup memuliakan Allah, karena dunia melihat dan menilai
kemuliaan Allah melalui kehidupan gereja dalam dunia.













[1] Perihal gambaran gereja  Henry 
Thiessen secara khusus membahasnya dalam bagian pembahasan gereja yang universal. Henry Thiessen, Teologi Sistematika (Malang: Gandum Mas,
2008), 477.





[2] Thiessen, Teologi Sistematika, 509-514.





[3] Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2001), 71-72.





[4] Everett Ferguson, The Church of Christ, A Biblical
Ecclesiology Today
(Grand Rapids: Eerdmans, 1996), 94.





[5] John Stott , Johannes Verkuyl,
Howard A. Snyder, Misi Menurut Perspektif
Alkitab
(Jakarta: Komunikasi Bina Kasih, 2007), 154.





[6] Harun Hadiwijono, Iman Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1991), 374.





[7] Bahan kuliah Eklesiologi Joshua
Ong Ph.D, di STT IMAN, tanggal 2 Mei 2012. Thiessen menjelaskan bahwa tujuan
utama manusia adalah memuliakan Allah. Hal ini sama benarnya bagi orang percaya
secara pribadi maupun bagi gereja secara keseluruhan. Thiessen, Teologi Sistematika, 509.





[8] Thiessen, Teologia Sistematika, 509-510.




No comments:

Post a Comment

Thanks so much for taking the time to leave a comment :)

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis