Masih ingat waktu pertama kali Anda jatuh cinta? Ketika si
dia mulai memandang malu-malu pada Anda. Lalu wajah Anda langsung bush.. tampak
memerah sesaat. Betapa indahnya masa-masa tersebut, bukan? Ketika cinta sedang
bersemi, segala sesuatu dari pasangan Anda nampak indah. Anda bahkan tidak memperdulikan
teman-teman, atau orang tua yang memperingatkan Anda. Sayangnya, hal yang
sebenarnya tidak selalu seindah yang kelihatan. Banyak dari kita tidak
menyadari bahwa partner kita memiliki karakter yang berpotensi untuk menjadi
seorang abuser.
Ada beberapa tanda-tanda umum untuk mengetahui apakah pasangan Anda adalah
seorang abuser, atau calon abuser di kemudian hari:
- Si dia senang menghina bekas pacarnya. Ada batas-batas tertentu yang bisa diterima jika
seseorang marah terhadap bekas pasangannya. Tapi Anda perlu berhati-hati
bila si dia terlalu fokus terhadap kepahitan masa lalu yang dialaminya.
Terutama jika si dia banyak merendahkan wanita masa lalunya di tahap awal
hubungan Anda dengannya.
- Si dia tidak sopan, bahkan kepada Anda. Sikap tidak sopan merupakan tanah subur bagi
kecenderungan seorang abuser. Coba ingat-ingat. Apakah si dia sering sinis
atau cenderung tidak menghargai pendapat Anda? Atau seringkah si dia tidak
sopan terhadap Anda di depan umum? Bila jawaban Anda adalah ya, maka
hati-hatilah! Mungkin pelecehan dan penindasan akan menjadi bagian hidup
Anda selanjutnya. Pertimbangkanlah kembali hubungan Anda dengannya.
- Si dia senang mengontrol Anda sepenuhnya. Pada tahap awal hubungan asmara biasanya memang
menyenangkan jika pria Anda "memimpin' Anda. Pertama-tama mungkin
dengan cara yang halus yang jauh dari kesan penindasan. Si dia mengajak
Anda untuk pergi ke restoran Jepang, atau steak house, menonton film, tapi
yang kesemuanya adalah favoritnya. Pada awalnya, mungkin Anda akan excited
dengan sikapnya yang nampak banyak perhatian dengan idenya membuat
sejumlah acara bersama. Tapi tidak lama kemudian Anda akan sadar bahwa si
dia tidak tertarik dengan ide-ide Anda tentang apa yang bisa dilakukan bersama.
Si dia akan mulai berkomentar tentang pakaian yang Anda kenakan, atau
berkomentar negatif baik tentang penampilan atau terhadap anggota keluarga
dan teman-teman Anda. Si dia mulai menuntut agar lebih banyak meluangkan
waktu dengannya. Sering menunjukkan tanda-tanda tidak sabar jika pendapat
Anda tidak sejalan dengan pendapatnya, mulai nampak kesal jika Anda tidak
menyukai apa yang dia suka termasuk jenis musik, jenis makanan, jenis
binatang piaraan, bintang film, jenis film, warna lipstik dan segudang hal
lainnya. Pada dasarnya, dia berusaha untuk bisa mengontrol kehidupan Anda
sepenuhnya.
- Si dia sangat posesif. Terlalu banyak cemburu adalah salah satu tanda yang
paling meyakinkan bahwa abuse akan segera menjadi bagian hidup Anda. Si
dia mungkin berkata bahwa Ia mencintai Anda lebih dari segalanya dan ia
tidak sanggup melihat Anda bercakap-cakap dengan pria lain. Si dia juga
mungkin menelepon Anda 7 kali sehari hanya untuk mengecek keberadaan Anda,
dan apa yang sedang Anda lakukan. Ia selalu memaksa untuk meluangkan waktu
bersama dengannya setiap hari. Hal-hal semacam ini sebenarnya menyangkut
"kepemilikan", dan bukan cinta.
- Si dia tidak pernah merasa salah. Ia selalu menyalahkan sesuatu atau orang lain jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih parahnya lagi, target
kesalahan lama kelamaan akan ditujukan kepada Anda. Tipe pria seperti ini
biasanya cenderung tidak menepati janji, selalu ada saja alasannya dan
tentu kesalahan ditimpakan kepada orang lain.
- Si dia sangat egois.
Perhatikan berapa banyak dia bicara? Bila dia egois, biasanya porsi
bicaranya jauh lebih banyak dari Anda. Iapun sulit mendengarkan Anda. Dia
seringkali mengganti bahan pembicaraan sehingga membuat dirinya menjadi
pusat pembicaraan. Karakter seperti ini sulit dirubah.
- Memaksa Anda melakukan hubungan seksual. Hal ini merupakan warning yang sangat penting. Dengan
tidak menghargai perasaan dan penolakan Anda dalam hal seks, ia telah
melakukan pelecehan seksual. Sikap seperti ini juga menandakan bahwa ia
melihat wanita hanya sebagai objek seksual, bukan sebagai manusia merdeka
yang memiliki pilihan. Jika si dia mengatakan bahwa Anda perlu berhubungan
seks dengannya untuk membuktikan bahwa Anda benar-benar mencintainya,
tinggalkan dia, masih banyak pria lain yang sopan yang lebih layak Anda
cintai.
- Si dia memiliki segudang perilaku negatif terhadap
wanita. Dia berpandangan berdasarkan
adat istiadat kuno yang melihat kedudukan wanita hanya sebagai objek
seksual. Hal ini merupakan hal penting yang sering menjadi pemicu terjadinya
pelecehan. Pandangan pria yang melihat peran wanita sebagai figur yang
hanya melahirkan anak, mengurus dapur, dan karir pria lebih penting
daripada karir wanita dapat memicu problem yang serius, karena si dia bisa
bertindak kasar jika Anda menolak untuk hidup dalam kotaknya.
Ada banyak pria yang abusive (melakukan tindakan melecehkan, menindas,
menteror, bahkan menganiaya) terhadap Anda dengan tindakan yang perlahan
tapi pasti. Setiap wanita hendaknya mewaspadai tindakan pria dengan tingkah
laku seperti ini. Mereka dengan mudah membalikkan keadaan dan mengatakan bahwa
Andalah yang telah berubah. Mereka merasa bahwa setiap hal yang mereka lakukan
adalah normal dan wajar. Tidak pernah ada kesadaran dari mereka bahwa problem
sesungguhnya ada pada diri mereka sendiri.
Jika partner Anda menunjukkan gejala-gejala sikap diatas, bersiaplah untuk
mengatakan "good bye" kepadanya. Percayalah masih banyak pria
baik yang cinta Tuhan yang dapat mencintai Anda dengan tulus. Berdoa dan
yakinlah bahwa Anda akan mendapatkan pasangan pilihan Tuhan yang sesuai dengan
Anda.
Sumber: www.jawaban.com
No comments:
Post a Comment
Thanks so much for taking the time to leave a comment :)