Molornya kegiatan tertentu sering
kali berpangkal dari rendahnya komitmen untuk tepat waktu. Tak sedikit kita
jumpai contoh real di sekitar kita. Rapat senat di kampus misalnya, kerapkali
harus berjalan tidak sesuai waktu yang telah terjadwal, ini seringkali
disebabkan rendahnya kesadaran untuk ontime. Kondisi ini tentu sangat
tidak menguntungkan banyak pihak yang telah datang sesuai waktu bahkan jauh sebelumnya.
Memang budaya tidak tepat waktu kian
membudaya di sana-sini namun kita harus meniadakannya mulai dari diri sendiri.
Kecenderungan menganggap lumrah kebiasaan “ngaret” serta rendahnya
komitment terhadap waktu sebenarnya awal budaya korupsi, terutama terkait
waktu. Banyak orang akan dirugikan dengan ulah kita yang demikian.
Komitmen mematuhi waktu sangat
penting, apalagi kaum intelek yang notabene calon pemimpin masa depan.
Mahasiswa harus meniadakan dalam kamus hidupannya budaya korup waktu. Tidak menepati
waktu harus dianggap sebagai kesalahan besar, dengan demikian tidak merugikan
diri, orang lain maupun institusi tertentu.
Bercermin dari bangsa Jepang,
komitmen waktu merupakan gaya hidup orang Jepang tak heran, negara Jepang
begitu maju di segala bidang. Berkaca dari mereka, sudah seharusnya kita
mengubah kebiasaan buruk yang oleh sebagian masyarakat kita dianggap lumrah.
Mulai saat ini mari berkomitment untuk tepat waktu.
Di muat di
Koran Harian Kompas, rubrik Kompas Kampus edisi 1 Mei 2012
No comments:
Post a Comment
Thanks so much for taking the time to leave a comment :)