Tolak Gaya Hidup Konsumtif

Kompas Kampus | one desire



Gaya hidup konsumtif telah masuk
kebanyak lapisan masyarakat Tanah Air. Guna memuaskan keinginan pribadi, secara
membabi buta mereka membelanjakan uang tanpa berpikir bahwa barang-barang yang
dibeli belum tentu penting bagi kehidupannya. Bagi mereka, gaya hidup
berfoya-foya mencerminkan gengsi dan status mereka dalam masyarakat sekaligus
memuaskan hasrat pribadi mereka.

Padahal tanpa kita sadari ada banyak
dampak buruk yang dihasilkan dari gaya hidup ini, misalkan bagi kaum remaja,
mereka tidak dididik untuk hidup sederhana atau hemat melainkan condong bergaya
hidup boros. Lebih parahnya lagi mereka bisa menghalalkan segala cara demi
kepuasan dan keinginan pribadi mereka. Mereka rela melakukan atau bahkan
diperlakukan apa saja asalkan mereka mendapatkan uang guna memuaskan keinginan
pribadi mereka.

Bagaimanakah kita sebagai generasi
terdidik menyikapinya? Jelas, bahwa gaya hidup seperti ini harus kita tolak.
Kita harus belajar dan membiasakan gaya hidup sederhana dan hemat, membeli
sesuatu berdasarkan kebutuhan bukan karena keinginan yang ujung-ujung demi
gengsi dan status saja. Tidak sepatutnya kita sebagai insan terdidik, yang
katanya berwawasan luas, menjadi penganut dari gaya hidup ini. Argumentasi Kompas Kampus

Dimuat di koran
Kompas rubrik Kompas Kampus edisi Selasa 13 September 2011